- Pengertian Sosiometri
Metode sosiometri mula-mula
dikembangkan oleh Moreno dan Jenning. Metode ini didasarkan atas asumsi bahwa
kelompok memiliki pola-pola struktur hubungan yang komplek. Hubungan-hubungan
ini dapat diungkap dengan menerapkan pengukuran baik kuantitatif maupun
kualitatif
Sosiometri adalah adalah metode
pengumpulan data tentang pola dan struktur sosial individu-individu dalam suatu
kelompok, dengan cara menelaah relasi sosial, status sosial. Dengan demikian
sosiometri dapat mengungkap dinamika kelompok, popularitas individu dalam
kelompok, serta untuk mengenali kesulitan hubungan sosial sosial individu dalam
kelompok. Situasi sosial kelompok dapat berupa kelompok belajar, bermain,
pertemanan, kerja kelompok, dst.
Sejalan menurut Bimo Walgito (2010)
dengan kata lain sosiometri dapat dikatakan bahwa sosiometri sebenarnya
menunjukkan sesuatu, yaitu tentang “ukuran berteman”. Jadi, dengan sosiometri
ini dapat dilihat bagaimana hubungan sosial atau hubungan berteman seseorang.
Baik tidaknya seseorang di dalam berteman atau bergaul dapat dilihat dengan
menggunakan sosiometri ini. Dengan demikian, besar sekali peran sosiometri
untuk mendapatkan data sekitar anak-anak, terutama di dalam hubungan atau
kontak sosialnnya.
Kegunaan lebih lanjut dari teknik
sosiometri ini adalah :
- Memperbaiki hubungan sosial individu dalam kelompok (human relationship)
- Menentukan keanggotaan kelompok kerja
- Meneliti kecendrungan potensi kepemimpinan individu dalam kelompok
- Mengatur tempat duduk dalam kelas
- menentukan norma-norma pergaulan yang diinginkan dalam kelompok tertentu
- Mengenali kekompakan dalam perpecahan anggota kelompok.
Proses pembuatan sosiometri dilakukan
dengan jalan meminta kepada setiap individu dalam kelompok untuk memilih anggota
kelompok lainnya (tiga orang) yang disenangi atau tidak disenangi dalam
bekerjasama, yang masing-masing nama yang dipilih disusun menurut nomor urut
yang paling disenangi atau paling tidak disenangi. Atas dasar saling pilih
antara anggota kelompok inilah dapat diketahui banyak tidaknya seorang individu
dipilih oleh anggota kelompoknya, bentuk-bentuk hubungan dalam kelompok,
kepopuleran dan keterasingan individu.
Beberapa hal yang perlu diingat dalam
melancarkan sosiometri :
- Sebelum dilancarkan hendaknya petugas berusaha menciptakan hubungan baik dengan kelompok,
- Petunjuk diberikan dengan jelas,
- Penjelasan maksud pelancaran sosiometri,
- Sosiometri hendaknya diselenggarakan dalam kondisi dimana siswa tidak saling mengetahui jawabannya,
- Menjaga kerahasiaan pilihan maupun hasil,
- Individu harus saling mengenal.
- Tujuan Sosiometri
Dengan mempelajari sosiometri sebagai
salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan oleh guru BK kepada klien
atau siswa yang di harapkan atau dimaksudkan siswa atau klien dapar memperoleh
pemahaman tentang sosiometri.
- Norma Dalam Sosiometri
- Frekuensi hubungan, yaitu sering tidaknyaa individu bergaul. Makin sering individu bergaul maka pada umumnya individu itu makin baik daloam segi hubungan sosialnya.
- Intensitas hubungan, yaitu intim tidaknya individu bergaul. Makin mendalam seseorang bergaul di dalam hubungan sosialnya maka dapat dinyatakan bahwa hubungan sosialnya semakin baik.
- Popularitas hubungan, yaitu banyak sedikitnya teman bergaul digunakan sebagai kriteria untuk melihat baik buruknya hubungan soaial. Bila seseorang memiliki banyak teman di dalam pergaulannya maka pada umumnya dapat dinyatakan bahwa semakin baik pula hubungannya sosialnya.
Berikut adalah contoh dafta isian
sosiometri yang saya gunakan :
- Pilihlah 2 (dua) orang teman yang anda senangi untuk diajak belajar bersama di kelas ini:
- ......................................................alasannya........................................................
- ......................................................alasannya........................................................
- pilihlah 2 (dua) orang teman yang tidak anda senangi untuk diajak belajar bersama di kelas ini:
- ............................................................alasannya..................................................
- ............................................................alasannya..................................................
Dari contoh tersebut, dapat
dikemukakan bahwa ada 2 macam bentuk penentuan hubungan sosial, antara lain :
- Pemilihan sebagai arah yang positif
- penolakan sebagai arah yang negatif
Sumber:
Purwoko, Budi
& Indah, Pratiwi Titin. 2007. Pemahaman
Individu Melalui Teknik Non Tes. Surabaya: Unesa University Press.
Walgito, Bimo.
2010. Bimbingan dan Konseling (Studi
& Karier). Yogyakarta: Penerbit Andi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Masukan anda dan kritik anda sangat berarti demi kemajuan saya terimakasih atas saran-saran dari anda semua semoga bermanfaat bagi saya dan kita semua.... Amiin