Ø
Manusia dan Cinta Kasih (Kapital)
MANUSIA
& CINTA KASIH
Dalam perjalanan hidup manusia, tidak akan pernah lepas dari yang namanya
cinta. Cinta akan selalu ada dalam
suatu dimensi yang namanya manusia. Manusia dicipta dengan penuh cinta, dan
tanpa cinta manusia tak akan lahir. Manusia diciptakan di jagad bumi
mengembangan cinta dari tuhan sebagai khalifah
di muka bumi. Yang menjadi pertanyaan besar sekarang ini adalah
pemaknaan akan cinta dalam realitas hidup ini. Apakah cinta dimaknai sebagai
sesuatu yang fitrah yang mesti dijaga ataukah suatu wujud rasa yang mesti
diagungkan.
Ketika memberikan sebuah
defenisi akan cinta, akan lahir beberapa defenisi yang tentu saja akan berbeda
dari segi substansi atau hakikat cinta itu. Hal ini dikarenakan sudut pandang
yang berbeda pula. Semakin tinggi tingkat pemahaman terhadap suatu norma atau
prilaku, akan semakin kompleks penjabaran defenisi itu.
Pemberian pemaknaan akan cinta
akan senasib dengan pemberian defenisi tadi. Defenisi yang akan mengantarkan
pada suatu substansi kadang dikaburkan oleh ego bahkan nafsu seseorang. Pemaknaan
yang salah sebagai sebuah aktualisasi dari cinta seperti pacaran akan
mengantarkan pada suatu upaya untuk mendeskreditkan cinta yang luhur sebagai
fitrah kemanusiaan. Disamping itu, pemaknaan akan cinta dengan rasa suka harus
berani dibedakan. Cinta adalah fitrah yang sifatnya abstrak sehingga
perwujudannya berada dalam area metafisik (inmaterial). Sedangkan rasa
suka, adalah wujud rasa ketertarikan kepada hal yang bersifat materi.
Pada tulisan ini, penulis coba
hadirkan pendefenisian akan cinta dan arah cinta yang sebenarnya. Penulis
memberanikan diri memberikan paradigma baru atau sedikit lain dari paradigma
ortodok yang selama ini mencecoki ruang nalar manusia dengan sudut pandang
ideologis (perspektif islam). Karya ini merupakan hasil konklusi dari berbagai
literature dan buku-buku yang mengkonstruk tulisan ini.
A. Arti Cinta Kasih
Cinta kasih
bersumber pada ungkapan perasaan yang didukung oleh unsur karsa, yang dapat
berupa tingkahlaku dan pertimbangan dengan akal yang menimbulkan tanggung
jawab. Dalam cinta kasih tersimpul pula rasa kasih sayang dan kemesraan. Belas
kasihan dan pengabdian. Cinta kasih yang disertai dengan tanggung jawab
menciptakan keserasian, keseimbangan, dan kedalaman antara sesama manusia,
dengan lingkungan, dan antara manusia dengan Tuhan.
Secara sederhana
cinta kasih adalah perasaan kasih sayang, kemesraan, belas kasihan dan
pengabdian yang diungkapkan dengan tingkah laku yang bertanggung jawab.
Tanggung jawab artinya akibat yang baik, positif, berguna, saling
menguntungkan, menciptakan keserasian, kseimbangan, dan kebahagiaan, berbagai
bentuknya dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Cinta diri
Secara alamiah manusia mencintai dirinya sendiri. Manusia
membenci segala sesuatu yang mendatangkan penderitaan, rasa sakit dan bahaya
lainnya.
Cinta diri erat hubungannya dengan menjaga diri. Manusia
menurut segala sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi dirinya. Gejala yang
menunjukkan kecintaan manusia terhadap dirinya sendiri ialah kecintaanya luar
biasa terhadap harta benda. Sebab manusia beranggapan dengan harta benda ia
dapat merealisasikan semua keinginannya guna mencapai kesenangan-kesenangan
kemewahan hidup.
Cinta terhadap dirinya tidak harus dihilangkan,
tetapi harus berimbang dengan cinta kepada orang lain untuk berbuat baik. Inilah yang dimaksud dengan cinta ideal.
Al-Quran (QS:7:188 dan Surah 41 ayat 49).
2) Cinta sesama manusia
Cinta kepada sesama manusia merupakan watak
manusia itu sendiri. Perlakuan yang baik kepada sesama manusia bukan dalam arti
karena seseorang itu membela, menyetujui, mendukung, atau berguna bagi dirinya,
melainkan datang dari hati nuraninya yang ikhlas disertai tujuan yang mulia.
Motivasi seseorang mencintai sesama manusia
disebabkan karena manusia itu sendiri tidak dapat hidup sendirian (manusia
sebagai makhluk sosial) dan merupakan suatu kewajiban (QS:49:10)
3) Adil dan belas kasih
Sering orang
berpendapat bahwa belas kasih atau cinta itu di atas keadilan. Dengan pendapat
tersebut mereka bermaksud bahwa perilaku yang digerakkan atau dimotivasi oleh
belas kasih itu lebih utama daripada kerjaan yang digerakkan oleh rasa
keadilan.
4) Pertemuan dan cinta
Pertemuan
antara dua orang dapat membangkitkan rasa cinta. Dalam pertemuan terjadi saling
membuka hati, terbuka dan jujur. Hubungan antar dua orang memuncak dalam
hubungan cinta sebab asal mula hubungan cinta itu adalah anugerah Tuhan. Syarat
cinta adalah kerendahan hati pada orang yang memanggil, kesediaan pada orang
yang dipanggil.
Dalam cinta
timbul komunikasi, kebersamaan yang sungguh-sungguh komunikatif dan selalu
mengandung suatu imbauan kepada sesama.
5) Cinta kepada Tuhan (Allah swt)
Puncak cinta
manusia yang paling tinggi, mulia, jernih dan spiritual ialah cintanya kepada
Allah dan kerinduannya kepada-Nya. Tidak hanya shalat, pujian dan doanya,
tetapi semua tindakan dan tingkah lakuknya ditujukan kepada Allah, mengharapkan
penerimaan dan ridha-Nya. Dalam firman Tuhan : “Katakanlah: jika kamu
(benar-benar) mencintai Allah, ikutlah aku, niscaya Allah mengasihi dan
mengampuni dosa-dosamu. Allah maha pengamupun lagi maha penyayang”
(Q:3:31).
Cinta seorang
mukmin kepada Allah melebihi cintanya kepada segala sesuatu yang ada di dalam
kehidupan ini, melebihi cintanya kepada dirinya sendiri, anak-anaknya, isterinya,
kedua orang tuanya, keluarganya dan hartanya.
Cinta yang
ikhlas seorang manusia kepada Allah merupakan pendorong dan mengarahkannya
kepada penundukkan semua bentuk kecintaan lainnya. Cinta kepada Allah akan
membuat seseorang akan menjadi mencintai sesama manusia, hewan, semua makhluk
Allah, dan seluruh alam semesta. Hal ini terjadi karena semua yang ada
dipandang sebagai manifestasi Tuhannya, sebagai sumber kerinduan spiritualnya
dan harapan kalbunya.
B. Contoh Cinta Kasih
1) Cinta kasih antara orang tua dengan anaknya. Orang
tua yang memperhatikan dan memenuhi kebutuhan anaknya, berarti mempunyai cinta
kasih terhadap anak, mereka selalu mengharapkan agar anaknya menjadi orang baik
dan berguna dikemudian hari.
2) Cinta kasih antara pria dan wanita. Seorang pria
menaruh perhatian terhadap seorang gadis dengan prilaku baik, lemah lembut,
sopan, apalagi memberikan sekuntum mawar merah, berarti ia menaruh cinta kasih
terhadap gadis itu.
3) Cinta kasih antara sesama manusia. Apabila seorang
sahabat berkunjung kerumah kawannya yang sedang sakit dan membawa obat
kepadanya, menghiburnya serta medoakannya berarti sahabat itu menaruh cinta
kasih terhadap kawannya yang sakit itu.
4) Cinta kasih antara manusia dan
Tuhan. Apabila seorang taat beribadah, menuruti perintahnya dan menjauhi segala
larangan Tuhan, orang itu mempunyai cinta kasih kepada Tuhan pencipta-Nya
5) Cinta kasih manusia terhadap lingkungannya. Apabila
seseorang menciptakan taman yang indah, memelihara tanaman pekarangan, tidak
menebang kayu di hutan seenaknya, menanam tanah gundul dengan teratur, tidak
berburu hewan secara semena-mena bisa dikatakan orang tersebut menaruh cinta
kasih atau menyayangi lingkungan hidupnya.
C. Ungkapan Cinta Kasih
Cinta kasih adalah
ungkapan perasaan yang diwujudkan dengan tingkah laku, seperti dengan
kata-kata, tulisan, gerak, atau media lainnya.
Ungkapan dengan
kata-kata atau pernyataan, misalnya ungkapan. Aku cinta padamu. Ungkapan dengan
tulisan, misalnya surat cinta, surat Ibu kepada putrinya. Ungkapan dengan
gerak, misalnya salaman, pelukan, dan rangkulan. Ungkapan dengan media,
misalnya setangkai bunga, benda suvernir dan benda kado. Ungkapan-ungkapan ini
selain dalam bentuk nyata, juga dalam bentuk karya budaya, misalnya seni suara,
seni sastra, seni drama, film, dan seni lukis.
Orang yang
mempunyai pesona cinta kasih, hidupnya penuh gairah, semangat, banyak
inisiatif, dan penuh kreatif, bagi seniman perilaku cinta kasih dituangkan
dalam bentuk karya budaya sehingga dapat dinikmati pula oleh
masyarakat/khalayak. Dengan demikian, masyarakat dapat memetik nilai-nilai
kemanusia yang terungkap melalui karya budaya itu.
D.
Cara Mewujudkan Cinta Kasih
Cinta kepada sesama
adalah perasaan simpati yang melibatkan emosi yang mendalam menurut Erich
Fromm, ada empat syarat untuk mewujudkan cinta kasih, yaitu: 1. Pengenalan 2.
Tanggung jawab 3. Perhatian 4. Saling menghormati.
Ø
Mendefinisikan Cinta; Makna dan Hakikatnya
“Cinta
lebih berarah ke konsep abstrak,
lebih mudah dialami daripada dijelaskan”.
(Ibnul Qoyyim )
”Cinta” sebuah nama yang sering dibicarakan
orang, dari yang muda sampai yang tua. Banyak manusia mengatas namakan cinta
untuk setiap prilakunya. Tapi apakah mereka mengerti apa makna di balik sebuah
kata ”cinta”.
”Cinta” memang sebuah nama yang sangat simple
dan mudah untuk diucapkan. Tapi tahu kah apa arti dari cinta tersebut. Sebuah
fenomena yang luar biasa. Membuat yang sedih menjadi ceria, jahat menjadi baek,
peperangan menjadi perdamaian, kebencian menjadi persaudaraan, pahit menjadi
manis, luka menjadi sembuh, sakit menjadi sehat. Semua itu atas nama cinta. Dan
ketika kata ”Cinta disalah gunakan maka kejadiannya juga bakal sebaliknya.
Cinta juga bisa berasal dari obsesi untuk
mendapatkan sesuatu. Tapi itu bukan cinta, ia hanyalah alat untuk mendapatkan
objek itu. Kata
”Cinta” mempunyai makna yang universal. Setiap insan mempunyai tanggapan sendiri
tentang arti cinta. Dan setiap insan juga punya cara sendiri untuk mencintai.
Apa arti cinta itu
sebenarnya? Cinta adalah sebuah ungkapan rasa sayang dan simpati kita kepada
seseorang. Kata
cinta juga diberikan dari kita kepada Sang Pencipta, sebagai tanda kalau kita
amat membutuhkan dan menyanjungnya. Rasa cinta yang kita berikan menunjukkan
bahwasanya kita sangat menyukainya dan ingin bersamanya. Kecemburuan sering
terjadi jika seseorang yang kita cintai bersama oranglain. Itulah cinta, satu
nama seribu makna
Cinta adalah sebuah perasaan yang ingin membagi bersama atau
sebuah perasaan afeksi terhadap seseorang. Pendapat lainnya,
cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek
lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, memberikan kasih sayang,
membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apapun yang
diinginkan objek tersebut.
Ø
CINTA
KASIH
Cinta kasih adakah ungkapan perasaan
yang di dukung oleh unsure karsa ,dipertimbangkan oleh akal yang menimbulkan
suatu tanggung jawab ,yang perwujudan nya dapat berupa tingkah laku. Cinta
kasih yang disertai dengan tanggung jawab dapat menciptakan keserasian
,keseimbangan ,dan kedamaian antara kehidupan manusia dengan manusia ,manusia
dengan alam ,dan manusia dengan Tuhan .
Perilaku cinta kasih dapat muncul
dalam bentuk : kemesraan ,belas kasihan ,kasih sayang atau pengabdian.. Cinta
kasih dapat diartikan sbagai hubungan asmara
yang biasanya diwarnai dengan nafsu ,tetapi cinta kasih haruslah dilihat
sebagai ikatan hati nurani yang suci terhadap sesuatu secara bertanggung jawab.
Cinta kasih adalah anugerah Tuhan ,karena cinta kasih akan memperhalus rasa,
memperhalus budi ,dan memperhalus tindakan. Karena rasa cinta kasih bukan dimunculkan oleh nafsu ,maka ia brsifat
sacral. Cerminan dari manusia yang telah memiliki cinta kasih adalah memiliki
rasa sayang atas sesame manusia, rasa sayang terhadap makhluk-makhluk ciptaan
Allah,dan rasa patuh atas semua perintah Allah dan menjauhi larangan nya . jenis-jenis
hubungan cinta kasih bisa diklasifikasikan sebagaiberikut:
1.Cinta Orang Tua Terhadap Anak
Secara
fitrah ,orang tua selalu menginginkan anak nya menjadi orang yang utama menurut
kadar hidup nya masing-masing . bahkan seorang “ edy Tanzil “ (koruptor) tidak
akan suka anaknya menjadi pencuri, atau seorang “ Robot Gedeg” (penjahat) pun
tidak suka anaknya menjadi pembunuh dan pelaku sodomi. Ada pepatah “ kasih anak
terhadap orang tua sepanjang galah, kasih ibu sepanjang jalan”. Pepatah
tersebut mengkiaskan perbandingan kasih kasih antara anak dan orang tua yang
tidak sebanding. Walaupun kebenaran pepatah itu tidak mutlak .karena ada
kalanya orang tua tega membunuh anaknya atau ada deviasi orang tua terhadap
anaknya, namun secara umum pepatah tersebut bisa diterima.
Anak
hendaknya membalas kasih sayang tersebut dengan memenuhi harapan-harapan orang
tua. Di dalam islam disebutkan karena kasih sayang orang tua tiada batas
terhadap anaknya, maka anak tidak boleh berkata “keras” lebih-lebih membentak
terhadap orang tua, bahkan digambarkan bahwa “ Ridho Allah sama dengan Ridho
orang tua,dan kemurkaan Allah sama dengan kemurkaan kedua orang tua nya”.
Cinta kasih ibu dilambangkan sebagai
cinta kasih yang amat tulus,bagi setiap bangsa. Bahkan di dalam agama islam,
disebutkan bahwa “ Syurga dibawah telapah kaki ibu “. Hal ini menunjukan bahwa
cinta kasih orang tua tidak boleh dilupakan begitu saja oleh anak, dan harus
disambut dengan budi dan pekerti yang baik kepada orang tua dengan cara
menghormatinya.
Secara rasional cinta kasih anak
lebih besar jika dibandingkan dengan orang tua terhadap anaknya : karena
seorang anak hanya memiliki satu ayah dan satu ibu, sehingga cinta kasih anak
terhadap ayah dan ibunya 100 %, mutlak atau utuh tidak dibagi-bagi, sebaliknya
cinta kasih orang tua akan terbagi-bagi pada seluruh anaknya. Kalau orang tua
memiliki 3orang anak ,maka masing-masing anak akan mendapatkan cinta kasih
sepertiga dari orang tuanya ,dan kalau orang tua memiliki anak 9,maka
masing-masing anak akan mendapatkan cinta kasih anak seper-sembilannya,
demikian seterusnya. Di Indonesiarasio seperti ini tidak berlaku,karena
kenyataan menunjukan bahwa rata-rata cinta kasih orang tua lebih besar bila
dibandingkan dengan cinta kasih anak terhadap orang tua nya. Bukti rasional
kecintaan anak terhadap orang tua lebih besar tidak bias diterima. Hal ini
wajar saja, karena masalah cinta kasih tidak bias didekati dengan “rasio”
tetapi dengan “rasa”.
2. Cinta Kasih Antara Pria-Wanita
Dalam sebuah riwayatdinyatakan bahwa
kejadan wanita ertama yakni “siti hawa” dicptakan dari tulang rusu “adam” ,maka
apabila terjadi seorang pra yang jatuh cinta dan berupaya mendekai seorang
waita ,jangan disalahkan karena sebenarnya ia baru dalam proses mencar tulang
rusuknya yang hlan.
Cinta kash antara pria dan wanita
adalah titik awal terjadina proses terjadinya unit masyarakat yang paling kecil
yang disebut “keluarga”. Cinta antara pria dan wanita adalah kodrat alam, yang
sifatnya secara fitrah.
Seorang filsuf rusia, Salovjev
menyatakan “bila seorang pemuda jatuh cinta kepada seoang gadis secara
sungguh-sungguh maka ia terlempar ke luar dari cintanya terhadap dirinya
sendiri, dan ia mulai hdup untuk orang lain”. Dari pernyataan filsuf tersebut
bisa ditari benang merah bahwa sebenarnya cinta kasih yang murni selalu
disertai tanggung jawab, pengorbanan terhadap orang yang dicintai, dan bahkan
mengorbankan kepentingan nya sendiri, sehingga bisa dinyatakan bahwa cinta
kasih memang sangat tidak rasional.
Dalam menuju cinta untuk menujun
cinta bahagia hendaknya bersendikan atas saling :
- mengasihi
- menyayangi
- tulus – ikhlas
- percaya
- pengertian
- jujur
- tanggung jawab
- rela berkorban
- terbuka
Ke-9 unsur terseut adalah landsan utama terbentuk nya sebuah mahligai
keluarga yang menuju ke pilar-plar keharmonisan dan kebahagiaan. Di dalam
ajaran islam untuk menuju ke keluarga yang saknah cinta haruslah dinilai degan
melhat ketaqwaannya terlebih dahulu, hal ni menunjukan bahwa prilaku adalah
penilaian utama dalam memilih pasangan hidup, atau penilaian rohaniah di nomor
1 kan . Skala
prioritas selanjutnya adalah penilaian jasmaniah yaitu kecantikan dan
ketampanan wajah sebagai tolak ukur kecocokan biologis. Penilaian berikutnya
yang jenjan skala nya sama dengan wajah adalah “keturunan”. Seorang pemuda atau
pemudi yang ingin memilih pasangan hidupperlu menilai calon tersebut keturunan
siapa, karena sedikit atau banyak didikan orang tua sangat berpengaruh
trhadapprilaku anak. Penilaian ini sebenarna sudah menjurus kepada penilaian
sosial dalam skala kecil, yakni keluarga. Pilihan selanjutnya baru jatuh pada
“harta”,karena hidup berumah tangga tidak hanya bisa dijalankan dengan
cinta,berumah tangga memerlukan sarana prasarana. Penilaian jumlah kekayaan
yang dimulik adalah penilaan ekonomi, yang ampaknya juga akan berakibat prilaku
dan hubungan sosial. Dengan demikian ajaran ini sangat cocok sebagai pedoman
dasar atau dasar acuan dalam membangun rumah tangga.
3. Cinta Kasih Antara Sesama Manusia
Cinta Kasih Kepada Sesama Manusia
“kita bisa
hidup tanpa agama,
tapi kita
tidak bisa bertahan lama tanpa cinta”
(Dalai Lama)
Cinta
kepada sesama adalah perasaan simpati yang melibatkan emosi yang mendalam
Menurut Erich Fromm, ada empat syarat untuk mewujudkan cinta kasih, yaitu:
1. Knowledge (pengenalan)
2. Responsibilty (tanggung jawab)
3. Care (perhatian)
4. Respect (saling menghormati)
Cinta berada di seluruh semua kebudayaan manusia. Oleh karena perbedaan
kebudayaan ini, maka pendefinisian dari cinta pun sulit ditetapkan..
skPara pakar telah mendefinisikan dan
memilah-milah istilah ini yang pengertiannya sangat rumit. Antara lain mereka
membedakan cinta terhadap sesama manusia dan yang terkait dengannya
menkadi:
1.
Cinta terhadap keluarga
2.
Cinta terhadap
teman-teman, atau philia
4.
Cinta yang hanya
merupakan hawa nafsu atau cinta eros
5.
Cinta sesama atau
juga disebut kasih sayang atau agape
6.
Cinta dirinya sendiri,
yang disebut narsisme
7.
Cinta akan sebuah
konsep tertentu
8.
Cinta akan negaranya
atau patriotisme
9.
Cinta akan bangsa atau nasionalisme
Cinta
antar pribadi manusia menunjuk kepada cinta antara manusia mempunyai beberapa
undur yang sering ada dalam cinta antar pribadi tersebut yaitu
Þ
Afeksi: menghargai orang lain
Þ
Ikatan: memuaskan
kebutuhan emosi dasar
Þ
Altruisme: perhatian
non-egois kepada orang lain
Þ
Reciprocation: cinta
yang saling menguntungkan
Þ
Commitment: keinginan
untuk mengabadikan cinta
Þ
Keintiman emosional:
berbagia emosi dan rasa
Þ
Kinship: ikatan keluarga
Þ
Passion: nafsu
seksual
Þ
Physical intimacy:
berbagi kehidupan erat satu sama lain
Þ
Self-interest: cinta
yang mengharapkan imbalan pribadi
Þ
Service: keinginan untuk
membantu
Energi seksual
dapat menjadi unsur paling penting dalam menentukan bentuk hubungan. Namun
atraksi seksual sering menimbulkan sebuah ikatan baru, keinginan seksual
dianggap tidak baik atau tidak sepantasnya dalam beberapa ikatan cinta. Dalam
banyak agama dan sistem etik hal ini dianggap salah bila memiliki keinginan
seksual kepada keluarga dekat, anak, atau diluar hubungan berkomitmen. Tetapi
banyak cara untuk mengungkapkan rasa kasih sayang tanpa seks. Afeksi, keintiman
emosi dan hobby yang sama sangat biasa dalam berteman dan saudara di seluruh
manusia.
Cinta
kash atas sesama manusia didasri ats perasaan welas asih, atau balas
kasihan.belas kasihan muncul karena di dalam lubuk jiwa manusia terdapat suatu
dorongan ikut merasakan atas penderitaan orang lain.
Cinta kasih yang dilandasi perasaan “welas asih” ini merupakan dasar dalam
menciptakan rasa hormat menghormat, kebersamaan ,dan perdamaian.
Cinta
kasih yang dewasa bukan berarti mengabulkan segala permintaan orang lain, atau
selalu membuat senang orang lain dengan puji-pujian, tetapi harus diletakkan
dalam rangka memndidik oerang tersebut agar mampu mandiri,menyadari kedudukan
nya, menyadari kekurangan nya, sehingga berbuat yang baik sesuai dengan kadar
kemampuanya. Bagaimana mewujudkan cinta kasih tersebut di dalam masyarakat
hendak nya dilakukan secara bijaksana dan dengan cara yang baik “bil hikmah wal
maungidatil hasanah”
Hubungan
antara manusia dengan manusia lainnya harus senantiasa dilakukan dalam
kesadaran moralnya (moral consiousness). Konsekuensi lagis dan kesadaran moral
ini alah bahwa dengan kesadaran orang dapat :
- Tergugah untuk berbuat baik,tolong menolong, dan cinta tanah air
- Tergugah “rasa” kemanusiaan na ,”rasa” persaudaraan nya,”rasa” ingin berkorban bagi kepentingan orang lain ,”rasa” mau berbuat kebajkan
- Membangkitkan “rasa” introspeksi ,retrospeksi, menganggap diri serba kekurangan penuh dosa dan sebagainya.
4.Cinta Kasih
Terhadap Tuhan
Cinta
Kasih Dalam Ajaran Agama
“Mencintai apa yang dicintai oleh kekasih
adalah kesempurnaan
cinta kepada sang kekasih”
(Ibnu al-Qayyim al-Jauziyah)
Dalam Islam,
cinta seseorang haruslah berlandaskan kepengikutan (ittibaâ) dan ketaatan.
Sebagaimana firman-Nya, "Jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutilah
aku (Rasulullah), niscaya Allah mengasihi dan mengampuni
dosa-dosamu"(Qs.3:31-32).
Salah satu
cinta yang diajarkan Rasulullah SAW. diantaranya adalah, mencintai dan
mengasihi sesama. Kecintaan ini, sebagaimana pernah dicontohkan beliau, tak
pernah dibedakan antara Muslim dan non-Muslim. Bahkan, tidak dibenarkan jika
kita tidak berbuat adil kepada suatu kaum misalnya, hanya karena benci kepada
mereka (Qs.5:8).
Ajaran cinta
Islami yang mesti disemaikan bukanlah sebatas sesama Muslim. Tetapi justru
sesama manusia dan sesama makhluk. Rasulullah SAW. bersabda, "Hakikat
seorang Muslim adalah, mencintai Allah dan Rasul-nya, sesamanya, serta
tetangganya, melebihi atau sebagaimana ia cinta kepada dirinya sendiri"
(HR. Imam Bukhari).
Kecintaan
yang terekspresikan akan menjadi amal saleh buat pelakunya. Maka dari itu,
kecintaan maupun kebaikan, meskipun baru tersirat dalam hati dan belum
terlaksana, tetap akan mendapat pahala di sisi Allah. Sebaliknya, kebencian
yang tersimpan dalam lubuk hati di samping sebuah kewajaran, juga tidak dicatat
sebagai keburukan, hingga niatnya itu betul-betul dilakukan (al-Hadits).
Mencintai Tuhan pada dasarnya
adalah mencintai manusia, mari menyitir
kisah seorang sufi, Abu Ben Adhim. Suatu malam, Abu Ben Adhim terbangun dari
mimpinya yang indah.
Dan ia lihat, di ruangan dalam
cahaya terang rembulan, yang gemerlap ceria seperti bunga lili yang sedang
merekah, seorang malaikat menulis pada kitab emas. Ketenteraman jiwa membuatnya
berani berkata kepada sang Sosok di kamarnya, “Apa yang sedang kamu tulis?”
Bayangan terang itu mengangkat kepalanya dan dengan pandangan yang lembut dan
manis ia berkata, “Nama-nama mereka yang mencintai Tuhan.” “Adakah namaku di
situ?” kata Abu. “Tidak. Tidak ada,” jawab malaikat. Abu berkata dengan suara
lebih rendah, tapi tetap ceria, “Kalau begitu aku bermohon, tuliskan aku
sebagai orang yang mencintai sesama manusia.” Malaikat menulis dan menghilang.
Pada malam berikutnya ia datang lagi dengan cahaya yang menyilaukan dan
memperlihatkan nama-nama yang diberkati cinta Tuhan. Aduhai! Nama Abu Ben Adhim
diatas semua nama.
Abu Ben Adhim mungkin lahir di
negara yang sekarang ini disebut Afganistan. Ia tidak begitu dikenal
dibandingkan dengan teman senegaranya, Jalaluddin Balkhi (alias Rumi). Tetapi, keduanya menekankan
pentingnya kecintaan kepada Tuhan sebagai hakikat keberagamaan.
Baik
Abu Ben Adhim maupun Rumi percaya bahwa kita tidak bisa mencintai Tuhan tanpa
mencintai sesama manusia. Mereka menegaskan kembali apa yang dikatakan Tuhan
kepada hamba-Nya pada hari kebangkitan: pada hari kiamat, Tuhan memanggil
hamba-hamba-Nya.
Ia
berkata kepada salah seorang di antara mereka, “Aku lapar, tapi kamu tidak
memberi makan kepada-Ku.” Ia berkata kepada yang lainnya, “Aku haus, tapi kamu
tidak memberiku minum.” Ia berkata kepada hamba-Nya yang lainnya lagi, “Aku
sakit, tapi kamu tidak menjenguk-Ku.” Ketika hamba-hamba-Nya mempertanyakan
semuanya ini, Ia menjawab, “Sungguh si fulan lapar; jika kamu memberi makan
kepadanya, kamu akan menemukan Aku bersamanya. Si fulan sakit; jika kamu
mengunjunginya, kamu akan menemukan Aku bersamanya. Si fulan haus; jika kamu
memberinya minum, kamu akan menemukan Aku bersamanya.” (Ibn Arabi sering
mengutip hadis ini dalam Al-Futuhat al-Makkiyah).
Ketika
seorang murid baru mengikuti tarekat, syaikh-nya akan mengajarinya untuk
menjalankan tiga tahap latihan rohaniah selama tiga tahun. Ia baru diizinkan
mengikuti Jalan Tasawuf, bila ia lulus melewatinya. Tahun pertama adalah
latihan berkhidmat kepada sesama manusia. Tahun kedua beribadat kepada Tuhan,
dan tahun ketiga mengawasi hatinya sendiri. Kita tidak bisa beribadat kepada
Tuhan sebelum kita berkhidmat kepada sesama manusia. Menyembah Allah adalah berkhidmat kepada makhluk-Nya.
Ahmad, Ali, (1999), Manusia dan Cinta Kasih, Bandung :
Eressco.
Urdwes, Areas, (2000), Cinta
Kasih, Jakarta : Indigo.
Wali, Agus. (2008), Definisi Cinta Kasih dan Hakekat Cinta Kasih,
Disadur Melalui Internet :
filsafat.kompasiana.com/2010/04/20/manusia-dan-cinta-kasih/ - Cached
yasikaaa.ngeblogs.com/2009/10/10/manusia-dan-cinta-kasih/ -
zahir130386.files.wordpress.com/2008/03/manusia.doc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Masukan anda dan kritik anda sangat berarti demi kemajuan saya terimakasih atas saran-saran dari anda semua semoga bermanfaat bagi saya dan kita semua.... Amiin