Archive
for Motivasi individu dan tujuan kelompok
November 29, 2010 · Filed under Motivasi individu dan tujuan kelompok
Tujuan kelompok merupakan hasil
akhir yang ingin dicapai individu ataupun kelompok yang sedang bekerja, atau
secara ideal, tujuan merupakan hasil yang diharapkan menurut nilai orang-orang.
Tujuan kelompok disusun berdasarkan mayoritas individu yang bekerja untuk
mencapai tujuan bersama.
Tujuan terdiri dari tujuan jangka
pendek (shortrange goals) yang merupakan batu loncatan untuk tujuan
jangka panjang (long-range goals). Tujuan merupakan pedoman dalam
pencapaian program dan aktivitas serta memungkinkan untuk terukurnya
efektivitas dan efisiensi kelompok. Komitmen anggota akan tergantung kepada
ketertarikannya terhadap kelompok dan tujuan kelompok. Tingkat resiko dalam
pencapaian tujuan kelompok harus ditetapkan dan dipantau secara hati-hati;
resiko kegagalan yang moderat lebih memotivasi.
Penetapan Tujuan Kelompok, 2 cara
penentapan tujuan kelompok :
1. Dalam
pertemuan kelompok, pemimpin kelompok menyampaikan pandangannya tentang tujuan
kelompok, kemudian setiap anggota menyampaikan tujuan pribadinya (alasan
anggota bergabung ke dalam kelompok). Selanjutnya didiskusikan bersama
kelompok, dan memutuskan tujuan kelompok.
2. Pemimpin
kelompok mewawancarai setiap anggota kelompok untuk mengetahui tujuan
pribadinya dan menyampaikan pandangannya tentang tujuan kelompok, sebelum
pertemuan kelompok yang pertama. Hasil wawancara disampaikan dalam pertemuan
kelompok dan didiskusikan untuk menetapkan tujuan kelompok.
Sebuah kelompok akan lebih efektif
jika :
1. Tujuan
jelas
2. Opersional dan
terukur.
3. Anggota melihat
tujuan kelompok relevan, dapat dicapai, bermakna, dapat diterima.
4. Tujuan pribadi
dan kelompok dapat dicapai melalui aktivitas dan tugas yang sama
5. Tujuan dinilai
menantang dan memiliki resiko kegagalan yang moderat
6. Sumber yang
dibutuhkan untuk pelaksanaan tugas tersedia
7. Terdapat koordinasi
yang tinggi diantara anggota
8. Kelompok
memiliki suasana yang lebih kooperatif dibandingkan kompetitif.
Agar pencapaian tujuan efektif
dilakukan: · Penetapan tujuan jangka panjang (long-range goals) ditetapkan
dengan ‘term´ yang measurable dan aperational. · Penetapan tujuan jangka pendek
(short-range goals) dan menyusun prioritasnya berdasarkan kepentingannya dalam
pencapaian tujuan jangka panjang
November 29, 2010 · Filed under Motivasi individu dan tujuan kelompok
Beberapa ahli mencoba menjelaskan
bagaimana semua motivasi bekerja. Berikut adalah beberapa diantaranya:
- Teori Insentif. Yaitu teori yang mengatakan bahwa seseorang akan bergerak atau mengambil tindakan karena ada insentif yang akan dia dapatkan. Misalnya, Anda mau bekerja dari pada sampai sore karena Anda tahu bahwa Anda akan mendapatkan intensif berupa gaji. Jika Anda tahu akan mendapatkan penghargaan, maka Anda pun akan bekerja lebih giat lagi.
- Dorongan Bilogis. Termasuk didalamnya dorongan makan dan minum. Saat ada sebuah pemicu atau rangsangan, tubuh kita akan bereaksi. Sebagai contoh, saat kita sedang haus, kita akan lebih haus lagi saat melihat segelas sirup dingin kesukaan Anda. Perut kita akan menjadi lapar saat menskipun bau masakan favorit Anda. Bisa dikatakan ini adalah dorongan fitrah atau bawaan kita sejak lahir untuk mempertahankan hidup dan keberlangsungan hidup.
- Teori Hirarki Kebutuhan Teori ini dikenalkan oleh Maslow sehingga kita mengenal hirarki kebutuhan Maslow. Teori ini menyajikan alasan lebih lengkap dan bertingkat. Mulai dari kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan kemanan, kebutuhan akan pengakuan sosial, kebutuhan penghargaan, sampai kebutuhan akan aktualisasi diri.
- Takut Kehilangan vs Kepuasan. Teori ini mengatakan bahwa apda dasarnya ada dua faktor yang memotivasi manusia, yaitu takut kehilangan dan demi kempuasan (terpenuhinya kebutuhan). Takut kehilangan adalah adalah ketakutan akan kehilangan yang sudah dimiliki. Misalnya seseorang yang termotivasi berangkat kerja karena takut kehilangan gaji. Ada juga orang yang giat bekerja demi menjawab sebuah tantangan, dan ini termasuk faktor kepuasan. Konon, faktor takut kehilangan lebih kuat dibanding meraih kepuasan, meskipun pada sebagian orang terjadi sebaliknya.
- Kejelasan Tujuan Teori ini mengatakan bahwa kita akan bergerak jika kita memiliki tujuan yang jelas dan pasti. Dari teori ini muncul bahwa seseorang akan memiliki motivasi yang tinggi jika dia memiliki tujuan yang jelas. Sehingga muncullah apa yang disebut dengan Goal Setting (penetapan tujuan)
November 29, 2010 · Filed under Motivasi individu dan tujuan kelompok
Motivasi ialah proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan
perilaku. Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi,
terarah dan bertahan lama
1 . Woolfolk (2004,358) mendefenisikan motivasi sebagai sesuatu yang memberi energi dan mengarahkan prilaku. Baron (1992) dan Schunck,1990) dalam Parsons mengatakan bahwa motivasi adalah tenaga yang memberikan kekuatan dan mengarahkan tingkah laku pada suatu tujuan
2. Arends mengatakan bahwa motivasi biasanya didefenisikan sebagai proses yang merangsang prilaku kita atau yang menggerakan kita untuk bertindak. Itulah yang membuat kita bertindak dengan cara kita.
3. Ball (1982) dalam Henson mengatakan motivasi adalah cara menjelaskan bagaimana orang digerakkan oleh suatu peristiwa, bagaimana mereka mengarahkan prilaku mereka ke arah peristiwa itu dan bagaimana mereka berhasil mempertahankan prilaku tersebut pada jangka waktu yang lama. Dengan kata lain motivasi berkaitan dengan mengapa individu tertarik dan bereaksi terhadap peristiwa yang menarik perhatian mereka
4. Graham dan weiner (1996, 63) mengatakan bahwa motivasi adalah kajian mengenai mengapa orang berpikir dan bersikap sebagaimana mereka bertindak.
5. Sementra itu Elliott (2000, 332) mendefinisikan motivasi adalah keadaan internal yang menggerakan kita untuk bertindak, mendorong kita kedalam tujuan tertentu, dan membuat kita beraktivitas.
1 . Woolfolk (2004,358) mendefenisikan motivasi sebagai sesuatu yang memberi energi dan mengarahkan prilaku. Baron (1992) dan Schunck,1990) dalam Parsons mengatakan bahwa motivasi adalah tenaga yang memberikan kekuatan dan mengarahkan tingkah laku pada suatu tujuan
2. Arends mengatakan bahwa motivasi biasanya didefenisikan sebagai proses yang merangsang prilaku kita atau yang menggerakan kita untuk bertindak. Itulah yang membuat kita bertindak dengan cara kita.
3. Ball (1982) dalam Henson mengatakan motivasi adalah cara menjelaskan bagaimana orang digerakkan oleh suatu peristiwa, bagaimana mereka mengarahkan prilaku mereka ke arah peristiwa itu dan bagaimana mereka berhasil mempertahankan prilaku tersebut pada jangka waktu yang lama. Dengan kata lain motivasi berkaitan dengan mengapa individu tertarik dan bereaksi terhadap peristiwa yang menarik perhatian mereka
4. Graham dan weiner (1996, 63) mengatakan bahwa motivasi adalah kajian mengenai mengapa orang berpikir dan bersikap sebagaimana mereka bertindak.
5. Sementra itu Elliott (2000, 332) mendefinisikan motivasi adalah keadaan internal yang menggerakan kita untuk bertindak, mendorong kita kedalam tujuan tertentu, dan membuat kita beraktivitas.
Motivasi (Definisi):
- suatu variable perantara yang digunakan untuk menerangkan factor-faktor dalam diri individu, yang dapat membangkitkan, mempertahankan dan menyalurkan tingkah laku kearah suatu tujuan tertentu (J.P. Chaplin)
- Motivasi berhubungan dengan kekuatan (dorongan) yang berada didalam diri manusia.
- Motivasi tidak dapat terlihat dari luar
- Motivasi dapat menggerakkan manusia untuk menampilkan suatu tingkah laku kearah pencapaian suatu tujuan.
- Tingkah laku dapat dilandasi oleh berbagai macam motivasi